Jakarta - Kementerian UMKM RI melalui Deputi Bidang Usaha Kecil menggelar puncak Program Pendampingan Bisnis Layak Funding (BISLAF) dalam bentuk Intimate Business Matching di Bigland Hotel Bogor, pada Kamis (11/9). Kegiatan ini menjadi upaya strategis pemerintah untuk memperkuat peran UMKM dalam program nasional pembangunan 3 juta rumah sebagaimana yang diintruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
UMKM didorong untuk berkontribusi sebagai penyedia bahan baku, kontraktor, aplikator teknologi perumahan, hingga penyedia jasa infrastruktur. Namun, salah satu tantangan utama sektor ini adalah keterbatasan akses pembiayaan. Karena itu, forum BISLAF menghadirkan berbagai lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, guna membuka peluang pendanaan yang lebih luas bagi UMKM.
Dalam acara ini, 16 pelaku usaha kecil dan menengah sektor perumahan dipertemukan langsung dengan investor dan lembaga keuangan melalui metode pitching serta one on one speed dating. Beberapa lembaga keuangan yang hadir antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Shafiq, LBS Urun Dana, dan PT Dana Syariah Indonesia (Danasyariah).
Kehadiran Danasyariah menegaskan komitmennya dalam membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah, khususnya yang bergerak di sektor perumahan. Melalui forum ini, Danasyariah memberikan wawasan serta peluang bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dengan dukungan pembiayaan yang sesuai prinsip syariah.
Forum ini diharapkan dapat menjembatani gap antara kebutuhan modal UMKM dengan dukungan pendanaan yang relevan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah sekaligus memperkuat ekosistem perumahan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.